MONOLOMO Menuangkan Dinamika Romansa Masalalu Melalui Album Pertamanya “Back in Time”

Melalui proses yang cukup Panjang, MONOLOMO band Pop Alternative asal Bandung ini akhirnya merilis Album pertama yaitu Back in Time. MONOLOMO mempersembahkan Back in Time untuk orang-orang yang mengalami dan merasakan beberapa fase kesedihan dalam percintaan.

Dirangkum dari cerita lingkungan sekitar, lalu dituangkan melalui beberapa lagu pada Album Back in Time. Penggarapan Album pertama ini dikerjakan langsung oleh mereka yaitu Dayen (Vocal), Risfan (Keys), Alvin (Bass & Sequencer), Abbi (Guitar). Back in Time juga yang mempersatukan di MONOLOMO, bisa disebut juga sebagai bentuk reuni antara mereka berempat.

Mereka menggarap Back in Time dengan waktu kurang lebih 1 tahun. Album ini diisi dengan berbagai macam jenis musik dan ide kreatif didalamnya.

Sebelumnya MONOLOMO telah merilis 2 single yaitu Jealous pada tahun 2023 lalu Why Do I (Feel Love Like This) pada akhir tahun 2024. Didalam Album ini terdapat 10 Track; Being, Jealous, Too Care To Confused, Mediterrane, Why Do I (Feel Love Like This), MTR, Into Your Eyes, Scars That You’ve Made, Street Light, dan Signals. Menerjemahkan rasa kesedihan yang berbeda-beda dirangkum dalam Album Back in Time. Tentang rasa cemburu yang tak terbendung sehingga muncul tanda tanya besar terekam pada lagu “Jealous”, merasakan hubungan yang rumit pada “Why Do I (Feel Love Like This)”, rasa rindu ingin mengulang memori-memori indah di “MTR”, memiliki hasrat ingin bersama seseorang namun belum tercapai pada “Into Your Eyes”, merasakan kebingungan akan menebus kesalahan pada hubungan diceritakan di “Too Care To Confused”, merasakan ketakutan untuk mencintai seseorang pada “Scars That You’ve Made”, lalu meyakinkan hati terdalam untuk berani menyudahi hubungan di “Mediterrane”, juga menceritakan perasaan bimbang dan timbul pertanyaan untuk memantaskan diri pada hubungan terekam di “Street Light”.

Back in Time juga merangkum beberapa perjalanan masa lalu mereka yang memiliki beberapa mimpi di setiap orangnya, salah satunya mimpi memiliki karir dalam bermusik yang pada akhirnya terbentuk MONOLOMO di tahun 2023.

Back in Time membawa mereka seperti memasuki lorong mimpi masa lalu. Mengulang cerita, mengulang rutinitas dan rasa rindu akan suasana bermusik antara mereka bisa terobati kembali dengan ruang dan waktu yang berbeda. Untuk memulai panggung bersama MONOLOMO mereka merasa nervous, namun hal itu yang biasa dulu biasa dilakukan. “Rasanya aneh, tapi satu stage lagi sama Dayen dan Abbi seneng sih, ngeliat kanan kiri saya mereka lagi” kata Risfan. Sama halnya Abbi dengan Alvin, “Dulu sering banget deg-deg an bareng di backstage sama Alvin, eh sekarang kejadian lagi hahaha” tutur Abbi sambil tertawa. Bagi mereka mimpi adalah bentuk keinginan dan harapan yang tidak dapat dibatasi. Mereka berharap melalui Back in Time,satu persatu mimpi dari mereka bisa tercapai. Mereka melibatkan beberapa orang terdekat untuk membantu penggarapan Album ini. Dengan tekad dan semangat dari orang terdekat, mereka berempat terpacu untuk menyelesaikannya. Mereka menyampaikan mimpi melalui Album ini.

Beberapa penulisan lirik dalam Album ini dikerjakan oleh Dayen dan Abbi.

“MONOLOMO adalah tempat untuk saya menuangkan isi pikiran dan hati dan dijadikan lirik, ya setidaknya bisa sedikit menenangkan dan meredam emosi” tutur Abbi.

Beberapa lirik di Album Back in Time dialami oleh para penulis lirik dan juga dialami oleh orang disekitar mereka. “Mungkin dibeberapa tahun kebelakang banyak kisah percintaan rumit yang dialami sama beberapa orang yang bercerita di Album ini, banyak cerita banyak pengalaman dari mereka, jadi enak nulis liriknya” kata Dayen.

Proses rekaman Album ini dilakukan secara sederhana dan mandiri, sebisa mungkin mereka lakukan sendiri termasuk proses mixing mastering. Ilmu dan pembelajaran pun banyak mereka dapatkan dalam pengerjaannya. “Buat menyelesaikan beberapa lagu di Album ini, ya lumayan harus ekstra dalam ngatur waktunya, karena kita berempat punya aktivitas dan kesibukan lain selain MONOLOMO, tapi karena ini Album pertama kita, jadi excited banget ngerjainnya” kata Alvin. Scars That You’ve Made dan Street Light yang paling mudah dalam penggarapan chording dan instrument menurut Risfan, “Dua lagu ini sebetulnya karena saya lagi suka banget jenis musik kaya gitu dan pengen banget bawa MONOLOMO di Album Kedua dengan konsep musik seperti itu”.

Mereka berempat berharap dengan adanya Album ini, semua orang yang mendengarkan lagu didalamnya bisa suka. Walaupun isi dalam lagu-lagunya banyak bercerita tentang kesedihan, tapi mereka merasa senang dan antusias dalam mengerjakannya.

Dan semoga pendengar turut merasakan makna yang sama setelah mendengarkan Back in Time.

Berita terkait